Jumat, 14 Agustus 2015

Shalat Jum’at Orang-Orang Metropolitan

Shalat Jum’at Orang-Orang Metropolitan


Opini kali ini berhubungan dengan rutinitas orang-orang metropolitan, salah satu topik pembahasan yang cukup menguras fikiran karena mungkin akan terlihat aneh bahkan menimbulkan seribu pertanyaan bagi kalangan orang pedesaan, namun tetap saja ini penting untuk diungkapkan, setidaknya bisa menjadi pembelajaran dalam menatap sudut pandang kehidupan.
Sebuah potret shalat jum’at orang-orang metropolitan, bukan di Masjid ataupun lapangan, apalagi jalanan melainkan parkiran justru menjadi pilihan. Mungkin ini wujud profesional tuntutan pekerjaan. Meski celana dan dasi atribut busana tanpa peci penuh gengsi begitu tampak mendomnasi, sepatu berkilau seperti Pantofel bahkan Hp tercanggih pun telihat melengkapi.
Sang imam berkhutbah tentang fenomena kerusakan alam yang disebabkan oleh anak cucu adam lengkap dengan dalil hadist dan al-Qur’an terlihat begitu meyakinkan, tentu intisari mengajak perbaikan sarana ligkungan agar tidak terjadi kebanjiran entah mungkin karena hujan atau pun sampah warga pemukiman. Dilengkapi peci meski tetap saja terlihat mengimbangi audiensi, dengan busana muslim warna putih dan celana hitam memberi nilai plus tersendiri.
Tentunya sekilas hal itu sudah menjadi sebuah kewajaran, bak sebuah masyarakat tertentu yang melakukan shalat Id di lapangan, atau juga muslim minoritas yang melakukan shalat di samping atau bakan di dalam greja warga protestan, dan sungguh, itulah salah satu wujud keindahan dan keharmonisan.
Namun hati menjadi terusik manakala melihat Mushala Mall yang begitu menawan, kenapa tidak sedikit memperluas Mushala saja lalu kemudian bisa difungsikan untuk jumatan, sebuah Mushala yang tidak kalah lebar dari tempat makan Mall yang fungsinya tentu lebih penting dibanding apapun, namun saya sadar ini hanya usulan konyol dengan argument spiritual tanpa melihat pendidikan manajemen waktu, tempat dan keuangan. Namun begitu, solusi baru tetap harus kita fikirkan. Wallahu A'lam.
Surabaya, 6 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar