Muslim In Britain: Historical and Contemporary Challenges
Umat Islam yang migrasi ke negara UK sebenarnya
sudah berlangsung sejak lama. Namun migrasi ini menjadi lebih besar kira-kira di
tahun 50an. Di UK umat Islam mengalami islamofobia. Umat Islam di sana yang
menjadi penduduk terbesar no 2 setalah umat Kristen mengalami islamofobia
utamanya adanya prejudice bahwa Islam adalah sumber teroris dan susah
berinteraksi dengan golongan lain. Mungin kesusahan ini sedikit banyak seperti
yang dialamai suku tionghoa di Indonesia. Namun demikian, menurut Dr. Serena Hussain, dugaan itu sama sekali tidak berdasar dan bahkan fakta terkait hal itu tidak ditemukan. Di sisi lain, umat Islam di UK sudah banyak anak-anak yang lahir asli di bumi UK. Oleh sebab itu, mereka sudah tidak bisa lagi untuk disebut warga imigran. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa imajinasi mereka anak-anak yang lahir dan besar di UK tentu saja sudah tidak memiliki imajinasi tempat lain selain di UK. Dari situlah maka imajinasi mereka juga akan tetap ingin menjadi warga UK.
Terkait terjadinya diskriminasi terkait hak bersuara sebagai warga negara yang ingin menyampaikan aspirasinya dan yang lainnya yang mirip-mirip dengan sesuatu yang menyangkut hal itu, hal itu menurut pemateri karena suara sebagian umat Islam yang tidak didengar itu menyuarakan apa-apa yang mirip dengan apa yang disuarakan oleh golongan yang anti Barat seperti misalnya Ikhwanul Muslimin, dll.
Adapun jika melihat warga imigran muslim yang hidup susah di UK, bisa jadi hal itu karena terkait proses kualifikasi imigran terkait kedatangan mereka bukan hanya untuk urusan bisnis dan lain sebagainya namun juga karena persoalan mereka yang datang karena alasan penampungan sebab terjadinya peperangan. Karena alasan inilah maka wajar saja jika mereka beberapa muslim di UK tidak bisa hidup dengan baik di negara yang sudah maju itu (UK).
Saya kira itu saja poin-poin utama yang ingin saya bagikan di galeri ini. Selanjutnya silahkan di like and share jika memang bermanfaat. Thanks.
Jakarta, 22 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar