Posted by : Cak_Son
Jumat, 10 Februari 2017
Motivasi
Compass: Menentukan Arah Karir Anda
Ke mana sebuah pekerjaan
membawa anda pergi? Apakah anda menuju sukses yang benar-benar anda inginkan? Atau
justru pekerjaan itu hanya membuat anda merasakan kehampaan? Atau bahkan
membuat anda stroke?... itulah pertanyaan mendasar untuk menentukan
jenis pekerjaan anda sebelum melangkah lebih jauh meniti karir anda.
Saat ini anda
dibutuhkan karena keterampilan anda. Namun teknologi berkembang dan masalah pun
bertambah sehingga keterampilan baru pun menjadi sangat diutamakan. Oleh sebab
itu maka pertanyaan selanjutnya adalah Apakah keterampilan dan kebijaksanaan
anda juga berkembang? Sudahkah anda mempersiapkan diri dan membangun modal?
Ingatlah, KARIR
bukan berarti pekerjaan, profesi, jenjang posisi atau jabatan. Karir adalah
kemajuan dalam hidup. Oleh karenanya, anda sendirilah yang harus bertanggung
jawab atas kemajuan hidup anda.
Salah satu cara
untuk membuat kemajuan hidup adalah dengan memiliki cita-cita yang jelas,
cita-cita yang membuat anda bersemangat untuk mencapainya. Cukup punya
inisiatif untuk menemukan cara agar cita-cita itu bisa tercapai. Ibarat kata orang "bintang menunjukkan jalan Pelaut", ibarat ini jangan anda jawab dengan kalimat "kan sudah ada kompas''.
Yang perlu
diperhatikan agar apa yang akan dan sedang kita kerjakan tidak membuat hampa
atau bahkan stroke maka kita harus ingat tujuan manusia diciptakan yang tidak
lain untuk beribadah dan bermanfaat bagi orang lain. Karena alasan itulah
manusia diciptakan oleh Allah dengan penuh potensi.
Oleh sebab itu
maka:
1.
Bangunlah
tujuan anda yang jelas
2.
Bangunlah
potensi diri dan keunikan diri
3.
Memahami
kebutuhan pelanggan
4.
Rencana
kemajuan
Pertama
tentang tujuan. Alasan manusia diciptakan sudah sangat jelas tertera dalam al-Qur’an
sebagai khalifah fil ardz (pemimpin / wakil Allah di muka bumi). Oleh
sebab itu maka tujuan kita harus tidak jauh dari tujuannya diciptakannya
manusia oleh Allah SWT. dan Ingat, Setiap dari kita akan diminta pertanggung jawabannya. Mirip LPJ lah bahasa di organisasinya.
Kedua
masalah potensi diri. Dari mana anda tahu potensi diri anda sendiri? Saya cerdas, saya bisa, saya penting. Siapa yang bilang anda cerdas? Siapa yang
membuat standar kelebihan dan kekurangan pada anda? Itulah cermin sosial.
Pendapat lingkungan tentang anda. Akibatnya banyak anak yang takut gemuk, mudah
tersinggung, sombong dan sifat-sifat buruk yang lainnya. Oleh sebab itu, siapa
yang membuat standar kualitas diri anda?
Jawaban dari
pertanyaan itu tidak lain adalah yang menciptakan kita. Lantas apakah kita akan
mengeluh jika merasa ada yang kurang dalam diri kita? Maka jawabannya tidak
patut untuk mengeluh karena Allah yang menciptakan kita sudah menjelaskan dalam
al-Qur’an bahwa ketahuilah setiap yang lahir mengemban misi Allah, Abdullah
(hamba Allah), amanah, karena itulah kita diciptakan dengan sempurna oleh
Allah, bahkan meski dalam keadaan cacat, dalam hal ini Allah berfirman
“Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu
dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan
payah”. (Q.S. al-Mulk 67: 4) yang dari situlah maka kita tidak bisa lagi
melihat kekurangan dan kecacatan yang
ada pada diri kita. Maka jelilah dalam melihat potensi diri anda.
Ketiga
adalah memahami kebutuhan pelanggan. Mendeteksi kebutuhan orang lain bisa
dilakukan dengan cara: TANYA dan LIHAT apa kebutuhan dasar orang lain? Dari
situlah maka apa yang seharusnya kita lakukan akan menjadi lebih mudah.
Dan terakhir
sebagai poin keempat adalah rencana kemajuan. Hal ini bisa dicapai jika
kita memegang prinsip-prinsip perencanaan karir yang fungsinya tidak lain
adalah untuk kemajuan diri kita sendiri. Adapaun prinsip kemajuan tersebut
adalah:
1.
Karir adalah tentang
kemajuan hidup
2.
Anda yang
bertanggung jawab atas karir anda
3.
Hukum suplai
dan permintaan
4.
Bangun kekuatan
dan keunikan diri
5.
Berprestasi
dari sekarang untuk jalan masa depan
6. Siapa yang harus
mengenal anda sehingga anda perlu memperkenalkan siapa diri anda yang
sesungguhnya kepada mereka.
Demikian poin
penting buku the essential career compass yang semoga dengan membaca tulisan
ini, arah karir pembaca yang budiman akan menjadi lebih jelas dan baik serta bermanfaat dunia
akhirat. Wallahu a’lam.