Peristiwa di Bulan Muharram atau Suro
Bulan Muharram adalah bulan
pertama dalam kalender hijriyah. Dalam masyarakat Jawa disebut dengan bulan
Suro yang sepertinya kata Suro ini sendiri juga diambil dari bahasa Arabnya
tanggal 10 yaitu asyarah. Baik dalam Islam maupun tradisi Jawa, bulan
Muharram atau Suro sama-sama memiliki makna anjuran untuk “tirakat”. Bulan ini
adalah bulan yang sakral. Bulan ini adalah bulan penghayatan, prihatin,
religius, dan penuh meditasi.
Di bulan ini tidak boleh
seorang berbuat selain dalam dimensi tirakat. Sangat berbahaya jika di bulan
ini jauh dari dimensi tersebut. Karena itu, masyarakat Jawa di bulan ini
mengisinya dengan mengadakan ritual puasa, do’a, slametan, menyantuni anak
yatim, membaca wirid hasbunallah wa nikmal wakil ni’mal maula wani’ma
an-nasir sebanyak lebih dari 450 kali di malam 10 Muharrom, dll dalam
rangka “tirakat” untuk selamat dunia dan akhirat.
Dalam
bahasa Arab, Muharram (المحرم) memang berasal dari
kata haram (حرم) yang artinya
terlarang. Dinamakan Muharram, karena sejak zaman pra Islam pun pada bulan
tersebut memang dilarang untuk berperang dan membunuh. Jika larangan tersebut
tidak diindahkan maka akan menanggung akibatnya sendiri.
Dalam al-Qur’an, Allah SWT
berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah SWT adalah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah SWT di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya
ada empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan
itu", (QS At-Taubah: 36).
Dalam hadits, diriwayatkan
dari Abu Bakrah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setahun terdiri dari dua
belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu:
Dzul-Qa’dah, Dzulhijjah dan Al-Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak
antara Jumada dan Sya’ban", (HR Bukhari).
Nabi
Muhammad SAW juga bersabda: ” Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah
puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat
wajib adalah sholat lail” (HR. Muslim no 11630).
Dalam
sejarah, terdapat serangkaian peristiwa dahsyat di bulan
Muharram: Pada hari Asyura Allah SWT telah menerima taubat Nabi Adam dan
dosa Nabi Daud, juga kembalinya kerajaan Nabi Sulaiman pada hari Asyura.
Maka pada hari itu (10 Muharam) Nabi Adam dan Nabi Daud berpuasa karena
bersyukur kepada Allah SWT bahwasannya taubat beliau diterima oleh Allah SWT setelah
beratus-ratus tahun lamanya memohon ampunan atas dosa-dosanya.
Pada 10 Muharam, adalah
bersandarnya perahu Nabi Nuh di bukit Zuhdi karena banjir yang melanda
seluruh alam karena mengingkari Allah SWT dan juga Nabi Nuh. Pada tanggal ini
pula Nabi Yunus keluar dari perut ikan Paus setelah tinggal di dalamnya
selama 40 hari 40 malam.
Nabi Ibarahim dilahirkan
pada tanggal 10 Muharram dan juga hari diangkatnya beliau menjadi Khalilullah
(kekasih Allah) serta hari di mana Nabi Ibrahim diselamatkan Allah SWT
dari kobaran api yang semuanya ini adalah perintah Raja Namrud.
Di
bulan Muharram Nabi Yusuf bebas dari penjara Mesir. Allah SWT menyembuhkan
Nabi Ayyub dari penyakitnya. Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan
Fir’aun.
Di
bulan ini, dalam sejarah Islam juga terdapat berbagai peristiwa besar:
Pada
Muharram 1 H, muncul tekad hijrah ke Madinah setelah pada bulan Dzulhijjah
terjadi Baiat Aqabah II. Pada Muharram 7 H, terjadi perang
Khaibar yang dimenangkan oleh kaum muslimin.
Pada 1 Muharram 24 H, Umar bin Khattab dimakamkan setelah syahid dibunuh oleh Abu Lu’lu’ah. Pada 10 Muharram 61 H, terjadi musibah besar yakni Husain, cucu Rasulullah SAW dan keluarganya dibunuh di Karbala. Kelak akan terjadi kiamat juga pada hari Asyura. Begitulah serangkaian peritiwa besar di bulan Muharram. Wallahu A’lam.
Related Posts :
- Back to Home »
- Islam dan Budaya , Opini »
- Peristiwa di Bulan Muharram atau Suro