Ilmu Kalam istlah
lainnya adalah ilmu Ushuludin, ilmu Tauhid, Fiqh al-Akbar, Akidah atau Aqoid[1]
dan Teologi islam. Disebut Ushuludin karena membahas pokok-pokok agama, disebut
ilmu Tauhid karena membahas ke-Esa-an Allah dan hal-hal yang berkaitan
dengannya. Secara objektif, Ilmu Kalam sama dengan ilmu Tauhid tetapi
argumentasi Ilmu Kalam lebih dikonsentrasikan dengan penguasaan logika. Oleh
karena itu sebagian Teolog ada yang membedakan antara keduanya.[2]
Term Teologi diambil
dari bahasa Inggris, theology yang menurut William L. yaitu diskursus
atau pemikiran tentang Tuhan. Wiliam Ockham lebih jauh mengatakan bahwa Teologi
merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Adapun menurut Gove Teologi adalah
penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.[3]
Adapun Term
Kalam secara literal maknanya pembicaraan (speech) atau perkataan (word).
Menurut Nasution, Teologi yang dalam tradisi islam di ekualivalenskan dengan Ilmu
Kalam menurutnya karena persoalan pertama-tama yang menjadi perbincangan dalam
konteks teologi Islam adalah persoalan kalam Tuhan atau firman Allah.[4]
Menurut
Al-Farobi, ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat Allah
beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah
dunia sampai masalah setelah mati yang berlandaskan pada doktrin islam.[5]
Menurut Ibnu
Kholdun, ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi
tentang akidah imani yang diperkuat dengan dalil-dalil rasional.[6]
Dari sini maka
bisa disimpulakan bahwa Ilmu Kalam adalah suatu ilmu yang membahas masalah
aqidah iman yang metodologinya dengan dalil naqliyah, logika dan nalar.
[1] Sahilun A. N. 2012. Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah,
Ajaran, dan Perkembangannya. Jakarta: Rajawali Pers. Hal: 5.
[2] Abdul Rozak dan Rosihon Anwar. 2009. Ilmu Kalam Untuk UIN,
STAIN, PTAIS. Bandung: Pustaka Setia. Hal: 13.
[3] Abdul Rozak dan Rosihon Anwar. 2009. Ilmu Kalam Untuk UIN,
STAIN, PTAIS. Bandung: Pustaka Setia. Hal: 14.
[4] Muhammad In’am Esha. 2008. Teologi Islam Isu-Isu Kontemporer. Malang: UIN-MALANG PRESS.
Ha: 12.
[5] Abdul Rozak dan Rosihon Anwar. 2009. Ilmu Kalam Untuk UIN,
STAIN, PTAIS. Bandung: Pustaka Setia. Hal: 15.
[6] Abdul Rozak dan Rosihon Anwar. 2009. Ilmu Kalam Untuk UIN,
STAIN, PTAIS. Bandung: Pustaka Setia. Hal: 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar