Posted by : Cak_Son
Selasa, 07 November 2017
MAZHAB JAKARTA:
SEBUAH CATATAN REFLEKSI PENGALAMAN (BAGIAN I)
Kali
ini saya akan menuliskan pengalaman saya selama studi di mazhab Jakarta. Meski
tidak semuanya, tetapi setidaknya tulisan ini bisa menambah cakrawala bagi para
pembaca. Dengan
tulisan ini, diharapkan nantinya bisa dipakai para pembaca setia blog saya
untuk keperluan studi penelitan lapangan, untuk peta yang memudahkan langkah perjalanan
atau hanya sebatas untuk bacaan memperluas cakrawala kehidupan. Oleh sebab itu,
dalam bahasa Gadamerian, tulisan ini juga bisa diberi judul ME ERLOBEN
JAKARTA SCHOOL yang dalam bahasa Inggrisnya: MY
EXPERIENCE IN JAKARTA SCHOOL. Adapun dalam bahasa Indonesianya: PENGALAMANKU
DI MAZHAB JAKARTA. Hal itu karena tulisan ini
memang bernuansa nostalgia dan syarat akan historis filosofis.
Karena
itulah, maka suatu saat, entah 10 tahun kedepan atau beberapa tahun kedepan, atau bahkan satu bulan kedepan bisa saja tempat-tempat yang saya sebutkan di sini, termasuk gambar-gambar
pendukungnya, bisa jadi akan berubah meskipun esensinya tidak. Baik berubah
dari segi bentuk (arsitektur) karena mungkin adanya renovasi ataupun berubah dari
segi fungsi karena inovasi atau adanya kebijakan baru ataupun tata kelola yang baru, dsb.
Karena bagaimanapun, memang kata “perubahan” di Ibu kota selalu terjadi, bahkan
perubahan tersebut bisa terjadi secara massif.
Jakarta:
Kota yang Tak Pernah Padam
Di tempat yang menarik ini setidaknya bisa saya uraikan beberapa objek yang
harus dikunjungi, setidaknya satu kali selama proses studi atau sebatas
perjalanan wisata alam, wisata budaya, wisata bahari ataupun wisata religi.
Saya bahkan menyarankan untuk tetap harus berkunjung meski anda hanya sedang
melakukan kunjungan singkat di Jakarta. Setidaknya ada 15 objek yang akan saya
kemukakan untuk anda.
Objek-objek
tersebut diantaranya:
1. Sekolah
Pascasarjana UIN Jakarta,
2. Majlis
Rasulullah,
3. TIM:
yang mempesona namun juga bisa nampak sederhana,
4. WARKOP:
warung yang tak pernah sepi,
5. Pesantren
Mahasiswa,
6. Daar,
7. Masjid
“Takjil”: idola tempat ngabuburit mahasiswa,
8. PSQ:
Pesantren Pengkader Mufassir Ala Prof. Quraish Shihab,
9. Makam
Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang,
10.
Makam Ulama’ Luar Batang,
11.
Makam K.H. Syafi’i Khazami,
12. Dll
Berikut
deskripsi singkat terkait objek yang sudah disebut di atas:
1.
SPs UIN Jakarta
Tempat ini menarik. Ada taman yang memanjakan mata. Ada "semacam instrumen" yang memanjakan telinga. Ada juga ujian hampir setiap harinya yang bisa ditonton oleh siapa saja, dsb.
2.
TIM: yang Mempesona Namun Juga Bisa Nampak Sederhana
Sebagaimana
judul di atas, bahwa Taman Ismail Marzuki (TIM) bisa terlihat mempesona
Namun TIM juga
bisa nampak sederhana, artinya semua tergantung panitia penyelenggara
TIM yang
sederhana bisa dilihat dan dirasakan atmosfernya misalnya ketika ada acara Cak Nun, Maiyahan
Adapun TIM yang
mempesona misalnya bisa dirasakan ketika melibatkan unsur isu dan tokoh-tokoh
negara
Potret yang sederhana
itu bisa dibaca di sini
Adapun potret
yang mempesona bisa dirasakan di sini.
3.
Majlis Rasulullah
Nampak berdiri
diantara deretan gedung-gedung kaca raksasa
Bangunan yang biasa disebut dengan “Majlis” untuk dzikir bersama.
4.
WARKOP: Warung yang Tak Pernah Sepi
Tempat ini punya menu sederhana, semisal gorengan tahu, bubur
kacang hijau, mie telor, atau bahkan hanya segelas minuman cepat saji.
Tempat ini
menawarkan pelayanan profesional tingkat tinggi. Konsep warung ini cukup mampu
menampilkan kesan profesional untuk sebuah warung kopi (WARKOP), baik dari segi
pelayanan ataupun ragam menu yang ditawarkan, maka wajar saja jika tempat ini
tidak pernah sepi pembeli.
Tempat ini juga
tempat untuk bernostalgia para mahasiswa. Tempat mengenang apa yang baru saja terjadi beberapa
waktu yang lalu. Kenangan yang baru saja terjadi bersama dosen, kejadian unik
menggelitik bersama teman sebaya, dsb. Tempat ini benar-benar istimewalah pokoknya untuk mahasiswa.
5.
Pesantren Mahasiswa
Ya kuliah ya nyantri, kurang apa coba?
Nakalnya santri apa sih? Paling ketiduran nggak ngaji. hehehe
Ayo Mondok!
Daar *
Mahasiswa tentu saja ada yang sambil nyantri namun juga ada yang milih ngekos saja. Kosan ini terletak dekat fakultas Kedokteran UIN Jakarta, kira-kira 100 langkah dari sana.
Related Posts :
- Back to Home »
- Destinations , Tourism »
- MAZHAB JAKARTA: SEBUAH CATATAN REFLEKSI PENGALAMAN (BAGIAN I)