Tampilkan postingan dengan label GALERI. Tampilkan semua postingan

Kaleidoskop 2021: Mengabdi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan

Sekian dan terima kasih. Sehat selalu, Salam Mengabdi.

Kenangan di MA Hifal Pekalongan

Sabtu, 29 Februari 2020
Posted by Cak_Son
Tag :

Pelatihan E-Learning di Madrasah

Rabu, 01 Januari 2020
Posted by Cak_Son
Tag :

Pelatihan E-Learning di Madrasah
Kali ini saya ingin melanjutkan pembahasan bahwa pendidikan Islam memang harus ada yang super milenial dan super dalam mengikuti perkembangan, termasuk era 4.0. Sebagaimana yang selalu digaungkan oleh Menteri Pendidikan yang baru, Nadhim Makarim, terkait teknologi. Dibeberapa kesempatan beliau bahkan pernah berkata bahwa “. . .perubahan teknologi, industri, dan budaya begitu sangat cepat. Hal-hal yang simpel jadi tidak simpel.” 

Dari sanalah maka wajar jika saya tidak boleh absen untuk mengikuti pelatihan E-Learning yang diadakan 5 hari pasca pelatihan sistem SKS. Pelatihan E-Learning sendiri menurut saya pribadi sedikit mirip dengan pelatihan CBT yang pernah diadakan oleh MAN ICP yang tentu saja saya juga tidak absen dalam urusan pelatihan gratis seperti ini. Hehehe
Pelatian E-Learning diadakan selama dua hari oleh tim yang diutus langsung oleh pusat (bagian KSKK). Diantara tim tersebut ternyata ada yang dari Puskom UIN Malang yang kalau saya ingat-ingat dulu puskom gedungnya cukup sepi karena memang mahasiswa jarang yang terjalin kontak dengan puskom selain mereka yang datang ingin minta brosur kampus wkwkwk (namanya sekarang kata mbaknya sudah bukan puskom lagi. Aduh jadi kangen ngalam deh hehehe). 

Pelatihan di hari pertama jelas tentang pengenalan aplikasi E-Learning yang tentu saja sangat menarik. Sesi pertama adalah pengenalan aplikasi E-Learning. Mulai dari yang untuk guru hingga yang digunakan untuk siswa. Hal ini karena memang ada 6 fitur dalam aplikasi E-Learning, yaitu operator, kepala sekolah, BK, guru, wali kelas dan siswa. Masing-masing punya fungsinya sendiri-sendiri meskipun tetap satu kesatuan.
Saya akan coba paparkan menu aplikasi tersebut agar anda tidak terheran-heran dan penasaran hingga tidak bisa tidur. Wkwkwk Semoga apa yang saya paparkan ini cukup rinci sehingga mampu mengobati rasa penasaran anda. Namun jangan lupa di klik ya iklannya. Hehehe
Yang pertama menu atau fitur untuk guru:
Dalam menu atau fitur ini ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan untuk guru. Diantaranya adalah:
1.      Menu Forum Madrasah. Menu ini bisa digunakan untuk sharing antar guru dan siswa di madrasah seluruh Indonesia.
2.      Menu Ruang Kelas. Menu ini adalah untuk kelas siswa yang akan di ajar di setiap satu semseter.
3.      Menu Kalender Akademik. Menu ini untuk melihat agenda madrasah.
4.      Menu Guru Berbagi. Menu ini berguna untuk berbagi materi dengan siswa dan guru di seluruh Indonesia.
5.      Menu Komunikasi. Yaitu menu untuk guru berinteraksi, komunikasi, dan mengirim pesan melalui pesan pribadi ke guru lain.
6.      Menu Ruang Kelas Anda. Yaitu menu untuk masuk ke ruang kelas yang anda buat.
7.      Menu Berbagi Ide dan Gagasan. Menu ini seperti menu facebook yang tertulis “apa yang ada fikirkan”. Yang tentu saja jika anda menulikannya maka siswa ataupun guru lain bisa memberikan komentar. Hehehe asik kan?
8.      Menu Daftar Siswa dan Menu Daftar Guru digunakan untuk melihat seluruh anggota guru dan siswa yang ada di mandrasah anda. Dan yang terakhir adalah menu Profil Anda. Yaitu untuk memperbaharui password akun E-Learning anda. Berikut contoh tampilan menu E-Learning bagi Guru: 


Selanjutnya menu E-Learning untuk siswa. Menu untuk siswa sama dengan untuk guru, hanya saja untuk menu Guru berbagi tidak ada tetapi namanya diganti dengan menu media belajar. Yaitu menu untuk mengambil media belajar yang sudah dibagi oleh guru. Berikut contoh tampilan menu E-Learning bagi Siswa: 

Selanjutnya pada hari kedua pelatihan, kami dikenalakan dengan berbagai aplikasi yang bisa membantu proses pembelajaran. Saat pengenalan aplikasi-aplikasi penunjang proses pembelajaran, di sesi inilah maka terkadang kita akan merasa terheran-heran atau paling tidak merasa kalau ternyata ada banyak aplikasi (yang tergolong wajib atau paling tidak sunah muakkadah mungkin ya wkwkwk) yang belum pernah kita coba gunakan dalam proses pembelajaran.
Diantara aplikasi tersebut adalah: Oktagon Human, Bacakubot, Space 4D, 360 3D,Kahoot, dll aplikasi-aplikasi yang dikenalkan ini cenderung untuk media guru umum adapun guru agama ataupun guru bahasa Arab cenderung jarang atau palng tidak aplikasi yang bisa digunakan untuk guru agama dan bahasa Arab pasti bisa digunakan pula oleh guru umum seperti Kahoot, dll. Namun demikian, aplikasi-aplikasi ini patut di coba untuk mengusir kemonotonan dalam proses pembelajaran. Wkwkwkwk
Mungkin itu saja ya ilmu yang bisa saya bagi untuk kalian. Silahkan jika anda seorang pendidik bisa direnungkan dan aplikasikan sehingga murid anda akan melihat anda sebagai guru yang profesional, enerjik dan tidak anti terhadap tekonlogi. Selamat mencoba! Dan sekali lagi jangan lupa iklannya di klik ya! hehehe
Semoga Manfaat. Untuk mengenal SKS di MAN Insan Cendekia Pekalongan silahkan baca di sini.
Pekalongan, 11-12 Desember 2019

Pelatihan SKS di MAN Insan Cendekia Pekalongan

Sabtu, 21 Desember 2019
Posted by Cak_Son
Tag :
Pelatihan SKS di MAN Insan Cendekia Pekalongan 
Saya senang sekali mengikuti kegiatan ini karena bisa menambah wawasan khususnya di dunia pendidikan Indonesia.  Kali ini saya ingin membahas bahwa pendidikan Islam memang harus ada yang super milenial dan super dalam mengikuti perkembangan, termasuk era 4.0. Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, pernah berkata bahwa “perubahan teknologi, industri, dan budaya begitu sangat cepat. Hal-hal yang simpel jadi tidak simpel.” Karena itulah maka jelas, pemain-pemain dalam bidang teknologi memang harus disiapkan, termasuk model madrasah seperti MAN IC yang diharapkan bisa menuju ke arah sana ke depannya. 
Karena itulah maka dalam kesempatan ini saya ingin mencoba memunculkan nuansa itu dalam tulisan ini. Madrasah mau tidak mau memang harus ada yang seperti itu, super milenial, super modern, super kuat, termasuk kuat dalam hal sistem. Karena itu, maka madrasah yang di desain khusus untuk melahirkan generasi yang super dalam mengikuti proses percepatan teknologi itulah maka sistem-sistem pendidikan memang harus ditata serapih mungkin.
Jadi pelatihan yang saya ikuti kali ini adalah pelatihan sistem SKS dan sekaligus pelatihan E-Learning yang akan diterapkan di MAN Insan Cendekia Pekalongan. Kolaborasi dua sistem itulah yang diharapkan bisa lebih cocok untuk peserta didik MAN ICP. Dari sana maka diharapkan peserta didiknya bisa menjadi Habibie Habibie di masa-masa berikutnya. Karena bagaimanapun madrasah yang satu ini harus diakui memang memiliki sistem perekrutan peserta didik yang sedikit berbeda dengan madrasah atau bahkan sekolah lainnya.
Pada awalnya sistem tersebut namanya adalah “akselerasi” namun kemudian pada tahun 2014 diganti dengan sistem SKS.  Tahun berikutnya, tepatnya tahun 2015, juknis dari diknas terkait SKS baru muncul sehingga tahun inilah baru dimulai kembali “progam akselerasi” namun dengan nama baru yaitu progam ataupun sistem “SKS”. Di diknas sendiri ada dua jenis SKS yang pertama: Puskur dan yang kedua: Kelompok.
Sistem SKS di madrasah berbeda dengan sistem SKS di Perguruan Tinggi. Diantara yang membedakannya adalah: tidak ada pilihan matakuliah (matapelajaran), karena jika hal itu ada maka akan ada guru yang bisa jadi tidak dipilih oleh peserta didik jika guru tersebut misalnya “tidak disukai” karena teknik mengajarnya atau alasan subjektif ataupun alasan objektif lainnya. Oleh karena itu, SKS di madrasah sudah berupa sistem paketan. Perbedaan yang lainnya adalah di madrasah 1 SKS sama dengan 1 JP adapun di universitas 1 SKS 2 JP.
SKS tetap dilaksanakan selama 3 tahun dan kompetensi dasar (KD) tetap menjadi standar. Namun demikian, meskipun peserta didik yang sudah menyelesaikan SKS selama 2 tahun namun tetap di dalam emis ditulisnya reguler (artinya tetap 3 tahun). Karena itulah maka satu tahun sisanya bagi peserta didik yang sudah selesai 2 tahun bisa dimanfaatkan untuk pendalaman materi seperti UN, UTBK, dll ataupun bisa dipakai untuk ekstra seperti Tahfidz, Robotik, Batik, Bahasa Asing (Jepang, Korea Selatan, Inggris, Arab, dll).
Karena itulah maka sistem SKS di madrasah menjadikan beberapa model kelas, yaitu kelas KC (kelas cepat) yang harus ditempuh selama 2 tahun, kelas KN (kelas normal) ditempuh selama 3 tahun dan kelas KL (kelas lambat) ditempuh selama 4 tahun. Namun demikian kelas KL sudah dipastikan tidak akan diadakan progamnya di madrasah karena sudah pasti tidak ada orang tua peserta didik yang menyetujui anaknya mengikuti progam ini.
Sebagaimana sudah disinggung di atas, bahwa peserta didik bisa menyelesaikan SKS selama 2 tahun dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu madrasah dan orang tua peserta didik. Tentu saja juga tidak semua peserta didik bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa mendapat progam SKS 2 tahun karena bagaimanapun tetap ada tes terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan peserta didik yang layak dan mampu mengikuti progam tersebut.
Bagi mereka yang sudah disetujui kedua pihak menjalankan progam SKS 2 tahun jika tidak mampu menyelesaikan maka bisa diikutsertakan ke kelas normal. Artinya tetap tidak ada resiko jika memang dalam perjalanannya tidak sanggup untuk meneruskan progam kelas KC (kelas cepat).
Sistem SKS sendiri menjadikan keharusan adanya RPP pilihan sesuai kemampuan peserta didik sehingga tidak bisa sama antara satu guru dengan guru lainnya, antara satu madrasah dengan madrasah lainnya. Karena kemampuan satu siswa dengan siswa lainnya berbeda. Oleh karena itu pula maka sudah pasti tidak bisa copy-paste. Inilah salah satu manfaat dari sistem ini, yang saya kira bagus karena sudah mengetahui potensi peserta didik yang kedepannya mau diberi materi yang seperti apa, dsb.
Manfaat lainnya adalah pinjerprin bisa memakai face screen kemudian poto bisa di kirim ke sistem. Manfaat lainnya juga bisa moving class[1] Semua materi guru juga bisa di unggah ke E-Learning yang bisa diakses oleh peserta didik. Inilah salah satu manfaat dari sistem E-Learning. Artinya peserta didik sudah mengetahui semua jenis materi yang akan dipelajari selama pembelajaran berlangung. Selain itu peserta didik sudah bisa mempersiapkan diri sejak awal sebelum pembelajaran dimulai.
Semoga Manfaat. Untuk mengenal E-Learning di Madrasah silahkan baca di sini.

Pekalongan, 6 Desember 2019



[1] Moving Class memiliki ciri: siswa datang ke kelas guru, siswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam belajar, dan belajar sesuai kesadaran siswa.

November 2019 Istimewa

Sabtu, 30 November 2019
Posted by Cak_Son
Tag :
November 2019 Istimewa
November 2019 bulan istimewa. Di bulan ini banyak kejadian yang tidak terduga.
Pekalongan, 30 November 2019
Kali ini saya ingin menuliskan rangkaian aktifitas selama satu tahun. Pengabdian saya yang jika dihitung selama 1 tahun tersebut maka dimulai pada Agustus 2018 hingga saat ini, Agustus 2019. Selama kurun waktu tersebut saya merasa senang sekali karena bisa bermanfaat yang semoga bukan hanya dunia namun juga akhirat.
Dan pada akhirnya saya bersyukur bisa membuat galeri ini dengan cukup maksimal diusia yang kini sudah dituntut untuk mendapatkan pasangan hidup. Berikut adalah galeri satu tahun pengabdian.
Mohon maaf fotonya belum bisa saya share karena alasan belum sempat saja.
Belajar Bahasa asing tapi waktu baca nggak pakai kacamata, rasanya jadi aduh luar biasa. 

Ini adalah uang pemirsa sekalian, waktu itu sufi dari seluruh dunia datang ke Pekalongan. 
..

Ikut Memancarkan Nuansa Sufisme

Selasa, 16 April 2019
Posted by Cak_Son
Ikut Memancarkan Nuansa Sufisme 
Sufisme di era milenial ini perlu diperkenalkan dengan lebih massive. Hal itu agar dunia tidak terlalu mengering dan terlihat sangat naif. Di era ini semua seolah mengukur segalanya dengan materi. Adapun hal-hal yang in-materi seolah mereka sudah tidak perduli. Oleh karena itu, kegiatan ini sebenarnya sangat besar manfaatnya, minimal untuk “mencubit” pola pikir mereka. 
Mereka yang anti dengan hal-hal seperti ini sebenarnya memang bisa jadi akan menemukan titik jalannya sendiri menuju Ilahi. Entah nanti setelah dihadapkan dengan situasi yang sangat ajaib dan rumit ataupun nanti ketika mereka berada dititik yang cukup sulit. Namun demikian, akan lebih baik jika mereka sejak awal sudah mengerti hal-hal seperti ini melalui bimbingan para Mursyid ataupun Kyai. Karena bagaimanapun manfaatnya tidak lain untuk mereka sendiri. 
Kerumitan ataupun kesulitan dalam menjalani kehidupan inilah yang misalnya bisa jadi akan mengantarkan mereka dalam dimensi pasrah kepada penciptaNya. Dari kepasrahan itulah yang jika mendapat petunjuk dari Allah SWT maka lahirlah dimensi-dimensi sufisme. Dimensi yang mungkin diawali dengan ungkapan yang jika terdengar oleh manusia biasa akan cukup menggelitik bahkan bisa jadi penuturnya dianggap sudah gila. 
Belanja di Exhibithion Kajen

Sebenarnya banyak cara untuk “mengsufikan” mereka yang cukup materialis. Misalnya dengan desain tata wilayah kota, arsitektur bangunan gedung, termasuk juga musik-musik yang cukup kuat untuk mengajak jiwa menuju kedalaman spiritual. Jika hal ini dilakukan maka minimal sekali meskipun manusia dalam “kekeringan” namun masih bisa jiwanya melalui indranya terbasahi “tetesan-tetesan embun islami”. Yang dengan tetesan-tetesan itulah bisa jadi akan futuh sendiri. 
Penyambutan di Hotel
Oleh sebab itu, maka saya pribadi bersyukur dipercaya untuk bisa khidmah dengan segenap ahli Thariqah. Kehadiran mereka para Sufi dunia yang berbusana anggun dan rapih lengkap dengan tasbih minimal sekali mampu memberikan sentuhan-sentuhan kedamaian kepada warga awam. Ketenangan mereka setidaknya memberikan pelajaran tersendiri kepada kami yang masih jauh dari harapan kebahagian ukrowi
Foto di Lorong Hotel
Banyak hikmah yang saya ambil dari mereka. Diantaranya pelajaran seputar Qubah. Ada satu perwakilan Sufi yang meminta saya untuk mengantarnya ke tempat penjualan Qubah. Awalnya saya tidak yakin beliau akan membeli simbol tempat ibadah umat Islam ini. Namun ternyata dugaan saya salah setelah syekh benar-benar meminta saya untuk membeli Qubah yang ada. 
Membeli Qubah
Beliau meminta saya untuk membeli Qubah dan mengemasnya dengan baik. Setelah saya kerjakan dengan baik, saya kemudian bertanya kepadanya; “limadza lam tasytari batik khas Pekalongan aw qalansuwah khas Indonesia faqat? (kenapa tidak beli batik khas Pekalongan atau peci khas Indonesia saja?)” kemudian syekh tersebut menjawab kurang lebih artinya karena penjual Qubah sangat sulit ditemukan di negaranya. Saya langsung terdiam mendengar jawaban syekh tersebut sambil membayangkan apa yang sedang ingin dikerjakan syekh ditempatnya dengan Qubah tersebut. 
Dan diakhir paragraf ini saya ingin mengucapkan “Alhamdulillah bisa dipercaya untuk ikut khidmah Forum Sufi Dunia. Banyak hikmah yang bisa saya ambil bersama mereka. Amplopnya juga cukup istimewa, apalagi barokahnya, insya Allah sangat luar bisa. Berkah di bulan Sya’ban ini semoga terus mengalir. Dan pada akhirnya saya menutup sebagai tanda perpisahan kami dengan mereka perwakilan Sufi dunia dengan kalimat; ”Faidza azamta fatawakkal alallah”. Sampai berjumpa kembali tahun depan. Semoga.
World Sufi Forum
Pekalongan, 8-10 April 2019
Kaleidoskop: 1 Semester di MAN Insan Cendekia Pekalongan (1 Agustus – 15 Desember 2018)  

Bismillah. Alhamdulillah. Washalatu Wassalam ala Rasulillah. Amma Ba’dah.
 

 







Kali ini saya harus berdiri dihadapan siswa-siswi pilihan
Siswa-siswi yang penuh harapan mengukir masa depan
Mereka yang cerdas dan kritis penuh dengan kepercayaan
Ini adalah Kaleidoskop dari sedikit potret pengabdian
Tentu turut mengabdi untuk MAN Insan Cendekia Pekalongan
Pengabdian yang sudah pasti super membanggakan.
Tahfidz
Tes Syahadah
Kajian Subuh

Ziarah Wali Songo 

Diniah

Ziarah Wali Songo

Pelepasan Ziarah Wali Songo

Ziarah Wali Songo

ZIarah Wali Songo

Ujian Tahfidz

Ziarah Wali Songo

Pengawas PAS
Penerimaan Rapot Semester 1 

Pelepasan

Kamis, 03 Mei 2018
Posted by Cak_Son
Tag :
Pelepasan
 
Penulis memakai baju batik paling depan dua dari kanan
Ciputat, 3 Mei 2018

Wacana Ulil Abshar Abdala: dari Liberal Menuju Spiritual

Minggu, 01 April 2018
Posted by Cak_Son
Tag :
Wacana Ulil Abshar Abdala: dari Liberal Menuju Spiritual 
Penulis Memakai Baju Putih Lengan Panjang

INC kali ini mengkaji Dakwah bil-Hikmah yang dilakukan oleh para ulama’ Nusantara. Dengan mendatangkan sosok yang lebih dikenal dengan pemikir liberal, kajian INC menjadi lebih ramai dari biasanya. Sosok itu tidak lain adalah Ulil Absar Abdala. Oleh karena itu, beberapa kali ada yang melontarkan pernyataan kepada menantu Gus Mus tersebut: “apakah ini adalah titik kembali, semacam pertaubatan, atau bagaimana?”, yang tentu saja pertanyaan-pertanyaan senada dengan itu yang mencoba ingin mengkonfirmasi langsung kepadanya mendapat gelak tawa dari pendengar lainnya.
Abdala dalam diskusi selalu membuat kesan bahwa dirinya sudah membaca dua kitab yang mencerminkan keadaan dirinya dalam nuansa kedalaman spiritual. Dua kitab itu adalah al-Hikam karya Ibn Athaillah dan Ihya’ Ulumuddin karya al-Ghazali. Dua kitab inilah yang selalu dijadikan landasan atau minimal sekali sebagai penguat argumenatasinya dalam menjelaskan perangai bil-Hikmah-nya ulama’ Nusantara khusus para Walisongo dalam penyebaran Islam di bumi Nusantara.
Abdala menjelaskan bagaimana tradisi Islam Nusantara yang lekat dengan bil-Hikmah atau bijaksana, toleran, namun juga memiliki karakter spiritual atau tasawuf yang dikemas dalam bentuk Thariqat. Islam seperti ini (seperti Islam Nusantara) selalu mengambil dua pendekatan ilmu, yaitu naqliyah dan aqliyah. Oleh karena itulah model Islam seperti ini sudah barang tentu sudah ada sejak Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, Islam Nusantara adalah Islamnya Nabi Muhammad SAW. Kesamaan ini juga seperti model kelompok puritan yang pada masa Nabi pun sebenarnya sudah ada praktek model Islam yang seperti itu.
Demikian kajian Islam Nusantara kali ini. Insya Allah akan penulis sajikan dalam kolom Islam dan Budaya terkait Budaya Islam Nusantra kaitannya dengan kesamaan budaya Islam Nusantara yang dibawa para Walisongo dengan praktek kehidupan Nabi dan Sahabatnya, termasuk geneologi spiritualitasnya.

Ciputat, 31 Maret 2018
Welcome to My Blog

Total Tayangan Halaman

Popular Post

- Copyright © MBB -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -